Sabtu, 25 September 2010

Menentukan pilihan yang Benar

Ketika kita diperhadapkan pada dua pilihan, maka kita semua akan memilih yang terbaik bagi diri kita. Pilihan tersebut sudah pasti didasarkan pada pemenuhan kepentingan diri kita. Namun dalam menentukan satu pilihan, kita harus menyadari bahwa setiap pilihan punya resiko yang harus kita hadapi sebagai konsekuensinya. Jika ditinjau dari iman kristen maka tidak semua pilihan yang menguntungkan bagi diri kita itu benar malah dapat merusak hidup kita.
Abraham sendiri diperhadapkan untuk memilih antara “pergi dari tempat kelahirannya ketempat yang belum diketahui ( perintah Tuhan)” atau tetap tinggal yang sudah pasti hidupnya terjamin”. Namun Abraham memilih untuk pergi, sehingga Abraham diberkati oleh Tuhan menjadi bangsa yang besar. Begitupula saat para gembala Abraham & Lot berselisih, rombangan Abraham berpisah dari rombongan Lot, Abraham sendiri memberikan kesempatan kepada lot untuk memilih lebih dahulu daerah yang terbaik bagi rombongannya, sehingga Abraham hanya menerima daerah yang kurang subur (menyerahkannya kepada Tuhan), namun pilihan Abraham sudah benar, karena daerah yang dipilih oleh Lot adalah daerah yang banyak terjadi Zinah, perampokan, dll ; sehingga tempat tersebut (sodom & gomoro)  akan dimusnakan oleh Tuhan. Bandingkan kejadian 12-19
Sedangkan Yusuf, dia dijual oleh saudaranya ke mesir (menderita), namun ada maksud Tuhan supaya Ia menjadi penguasa dan menyelamatkan keluarganya dari kelaparan. Dapat dipikirkan jika Yusuf dijual, maka ayah,ibu, serta saudaranya akan mati kelaparan. Hal lain yang dapat menjadi dilema baginya yaitu “ mau meniduri istri potifar dan mendapatkan kenikmatan’’ atau “tidak meniduri istri potifar”. Bandingkan kejadian 37-47
Jadi, tidak semua pilhan yang menguntungkan bagi manusia itu benar, tapi pilihan yang ditentukan oleh Tuhan kepada kita sudah tentu baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JANGAN LUPA KOMENTAR NYA YANG MEMBANGUN